Friday 20 September 2013

Jati Diri Penggerak Wawasan (another post for you)

Assalamu'alaikum Wr Wb, All my friends..!! :)

Hope you all now have a very great time.
Lately, I'm having a really big time for sure in my faculty at university. From homework till lab project (though I still on my first year) are bluntly raining towards me..
and in term of my University Orientation Time, this post born. 'actually, it isn't all wrong though' :D
from now on, I have to continue this post in Indonesian (well, I more prefer in english) so, let's go..!! :)



Jati Diri Penggerak Wawasan, Roda yang Hilang

Tangan-tangan penggerak tak henti-hentinya mempersembahkan untaian masa depan bagi dunia tercintanya. Sains serta teknologi kian hari menuju ke tempat yang tak terlihat tiap periodenya, membuat kita sebagai user serta developer harus berkembang dalam kecepatan maksimal agar dapat mengimbanginya. Pengaruh kecepatan ini membuat beberapa individu kehilangan jati dirinya sebagai suatu komponen negara yang penting keberadaannya.

Ya, pengaruh ini masih menjadi masalah penting bagi suatu negara baik itu yang telah maju maupun masih berkembang. Jiwa seseorang lebih menjadi seorang user daripada developer untuk dunianya, bahkan sampai-sampai dia bisa dibilang sebagai user tulen. Menguntungkan memang menguntungkan bagi perusahaan individual, tetapi dampak rugi yang diberikan user bagi negaranya menggunung bak kerikil di padang pasir. Jati diri individu sebagai penggerak wawasan selain sebagai anggota negara mulai terkikis akibat jiwa user tersebut.

Kini hari, jati diri penggerak wawasan merupakan barang langka yang dimiliki suatu negara khususnya Indonesia dalam roda pergerakannya. Banyak individu ini lebih memilih ke luar negeri dari pada menetap di Indonesia dengan alasan kurangnya perhatian pemerintah akan dirinya. Akibatnya, perkembangan Indonesia lebih banyak dipimpin oleh negara lain daripada Indonesia sendiri.

Jati diri Indonesia seharusnya memiliki jiwa penggerak yang cinta akan negaranya karena jati diri bangsa kita sebenarnya terdapat nilai-nilai dasar berupa adat istiadat dan nilai –nilai kearifan lokal daerah. Dengan itu, ini semua dapat dijadikan sebagai dasar dan sebagai acuan bagi kita sebagai bangsa Indonesia di dalam mengembangkan sains dan teknologi.


 Akhir kata, jati diri penggerak wawasan masih merupakan roda penggerak yang hilang dalam diri Indonesia dikarenakan kurangnya perhatian petinggi pemerintah akan kekuatannya dalam membangun Indonesia. Indonesia sebagai negara berkembang harusnya mengembangkan potensi ini agar negara Indonesia yang pada awalnya negara user berubah menjadi negara developer, berubah dari negara peminta-minta menjadi negara pemberi karena pada dasarnya Indonesia memiliki sumber daya alam yang lebih banyak dari beberapa negara maju.

That's for now, till next post guys..
Wassalamu'alaikum Wr Wb..

1 comment:

What is your "Yume Kotoba" today?